Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan yang saat ini dikenal dengan istilah IASP 2020 adalah instrumen perubahan yang ditandai adanya pergeseran paradigma dalam penilaian akreditasi sekolah/madrasah dari compliance ke performance (rules to exprinciples). Dalam IASP 2020, komponen compliance adalah hal-hal yang berkaitan dengan review pemenuhan administrasi melalui pencarian data dalam dapodik dan/atau sumber lain. Sedangkan komponen performance adalah hal-hal yang terkait kinerja satuan pendidikan (melalui pengamatan langsung ke sekolah/madrasah).
Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan disingkat menjadi IASP.
Terdapat 35 butir inti, dan 1 butir kekhususan, Instrumen Akreditasi Satuan
Pendidikan (IASP) tahun 2020. Selain itu terdapat dokumen yang dipersiapkan
oleh sekolah antara lain.
RKS, RKTS, RKJM, RKAS, RPP Tahun
Berjalan, Kisi-kisi soal; instrumen penilaian dan catatan hasil penilaian;
Catatan hasil penilaian dan hasil analisis capaian kompetensi; Program
pelaksanaan remidial/pengayaan; Program literasi sekolah/madrasah, Foto Dokumentasi
siswa membaca dan menulis, Lembar Praktik/Lembar Praktikum/ Lembar Kerja Siswa,
Foto/video pembelajaran.
Dalam Instrumen akreditasi
satuan pendidikan (IASP) tahun 2020 terdapat 3 hal pokok dalam setiap butir
instrumen meliputi:
1.
Pembuktian Kinerja;
2.
Telaah Dokumen; dan
3.
Observasi.
1. Pembuktian Kinerja:
1. Menelaah dokumen kebijakan dan
program keagamaan
2. Melakukan observasi tentang sikap
dan perilaku religius siswa sesuai ketentuan yang berlaku di sekolah/madrasah
3. Melakukan wawancara terhadap
kepala/wakil kepala sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah, guru/guru
pembimbing, dan siswa
2. Petunjuk Telaah Dokumen
Lakukan telaah dokumen terkait
kebijakan dan program pembiasaan karakter religius dan deskripsikan
hasil. No dan Nama Dokumen Deskripsi hasil telaah
1. Rencana kerja
sekolah/madrasah (RKS)
2. Catatan guru agama
3. Buku aktivitas
kerohanian siswa/laporan kegiatan
4. Poster afirmasi/foto-foto
kegiatan
5. Lainnya ….
3. Petunjuk Observasi
Lakukan pengamatan kondisi siswa
tentang penerapan pembentukan karakter religius yang ditunjukkan melalui sikap
dan perilaku yang taat/patuh dalam menjalankan ajaran agama yang
dianutnya, bersikap toleran terhadap ibadah orang lain serta
menjalin kerukunan hidup antar pemeluk agama lain.
Berikut ini adalah 35 butir inti, dan 1 butir kekhususan komponen mutu guru, instrumen akreditasi satuan pendidikan "IASP" tahun 2020 beserta dokumen yang dipersiapkan untuk diupload pada aplikasi Sispena terbaru
Berikut alamat web Sispena Login Sispena
BUTIR
INTI
MUTU LULUSAN
1. Siswa menunjukkan perilaku
disiplin dalam berbagai situasi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa menunjukkan perilaku
disiplin yang membudaya berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan menerima
penghargaan atas prestasi kedisiplinan secara konsisten.
3. Siswa menunjukkan perilaku
disiplin berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan menerima penghargaan atas
prestasi kedisiplinan.
2. Siswa menunjukkan perilaku
disiplin berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah namun terbatas di
sekolah/madrasah.
1 Siswa menunjukkan perilaku
disiplin berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah namun terbatas di kelas.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Tata tertib dan penegakannya yang
mencakup hak, kewajiban, penghargaan, dan sanksi (antara lain sistem poin)
2. Buku piket yang berisi
keterlambatan siswa dan ketidakhadiran siswa di sekolah/madrasah
3. Catatan guru/wali kelas dan
tenaga kependidikan yang memuat kedisiplinan waktu siswa
4. Jurnal kelas yang mencantumkan
data ketidakhadiran siswa di kelas dan data mata pelajaran yang diikuti siswa
2. Siswa menunjukkan perilaku
religius dengan pengamalannya dalam aktivitas di sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa menunjukkan perilaku
religius yang membudaya sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya
dalam kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
3. Siswa menunjukkan perilaku
religius sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam kehidupan
sehari-hari di sekolah/madrasah.
2. Siswa belum konsisten menunjukkan
perilaku religius sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
1. Siswa berperilaku religius karena
mematuhi tata tertib sekolah/madrasah.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Catatan guru yang mencakup
partisipasi siswa dan jenis kegiatan ibadah sesuai ajaran agama/kepercayaan
yang dianut & Catatan guru tentang sikap toleran dan kerukunan hidup
antarpemeluk agama/kepercayaan
2. Laporan kegiatan pembiasaan
perilaku religius siswa yang mencakup agenda/jadwal dan jenis kegiatan & Laporan
kegiatan peringatan hari besar keagamaan yang mencakup jenis kegiatan dan
partisipasi siswa
3. Siswa menunjukkan perilaku kerja
keras, tangguh, dan bertanggung jawab dalam aktivitas di sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa menunjukkan perilaku kerja
keras, tangguh, dan bertanggung jawab yang membudaya dalam aktivitas
sehari-hari di sekolah/madrasah.
3. Siswa menunjukkan perilaku kerja
keras, tangguh, dan bertanggung jawab dalam pembelajaran di kelas.
2. Siswa belum konsisten menunjukkan
perilaku kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab dalam pembelajaran di
kelas.
1. Siswa belum menunjukkan perilaku
kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Portofolio tugas dalam
pembelajaran yang mencakup materi dan nilai yang diperoleh siswa
2. Laporan pelaksanaan kegiatan
ekstra kurikuler yang mencakup jenis kegiatan, partisipasi siswa, dan
dokumentasi kegiatan
4. Siswa terbebas dari perundungan
(bully) di sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa membudayakan praktik bebas
dari perundungan dan berperan aktif dalam program pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah.
3. Siswa bebas dari praktik
perundungan di sekolah/madrasah.
2. Siswa melakukan/mengalami
perundungan meskipun sekolah/madrasah telah melakukan upaya pencegahan.
1. Siswa melakukan/mengalami
perundungan namun sekolah/madrasah tidak melakukan upaya pencegahan.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Catatan guru/wali kelas yang
mencakup jenis perundungan yang terjadi, bentuk pembinaan yang diberikan, dan
jenis sanksi yang diberikan
2. Laporan kegiatan pencegahan
perundungan yang mencakup agenda, panduan, dan partisipasi siswa
3. Media afirmasi dalam bentuk
poster/banner/spanduk/leaflet
5. Siswa menunjukkan keterampilan
abad ke-21 pada aspek berkomunikasi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa telah menunjukkan budaya
berkomunikasi yang efektif secara lisan dan tulisan melalui berbagai media yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam dan di luar
sekolah/madrasah.
3. Siswa telah menunjukkan keterampilan
berkomunikasi yang efektif secara lisan dan tulisan melalui berbagai media yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam dan di luar
sekolah/madrasah.
2. Siswa telah menunjukkan
keterampilan berkomunikasi yang efektif secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
1. Siswa telah menunjukkan
keterampilan berkomunikasi yang efektif secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam sekolah/madrasah.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Laporan hasil karya dan prestasi
terkait keterampilan berkomunikasi yang efektif secara lisan & tertulis
2. Portofolio/tugas yang mencakup
tugas melalui media daring, media uring, dan Nilai yang diperoleh siswa
6. Siswa menunjukkan keterampilan
abad ke-21 pada aspek berkomunikasi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa telah menunjukkan budaya
kolaborasi secara konsisten dan terprogram dengan siswa lainnya dan berbagai
pihak dalam bentuk kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
termasuk dalam penggunaan sumber daya belajar.
3. Siswa telah menunjukkan
keterampilan kolaborasi dengan siswa lainnya dan berbagai pihak dalam bentuk
kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler termasuk dalam penggunaan
sumber daya belajar.
2. Siswa telah menunjukkan keterampilan
kolaborasi dengan siswa lainnya dan berbagai pihak dalam bentuk kegiatan
kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler secara terbatas.
1. Siswa telah menunjukkan
keterampilan kolaborasi dengan siswa lainnya dalam bentuk kegiatan kurikuler
dan kokurikuler secara terbatas.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Jadwal piket harian di kelas
Jadwal kegiatan upacara yang berisi data siswa petugas
upacara hari senin, upacara peringatan hari besar nasional, dan upacara
peringatan hari-hari khusus
2. Laporan kegiatan ekstrakurikuler
yang berisi data partisipasi kolaborasi siswa, kegiatan OSIS, dan jenis
kegiatan ekstrakurikuler lainnya
Laporan kegiatan bersama di luar sekolah/madrasah selain
kegiatan ekstrakurikuler yang mencakup jumlah dan jenis kegiatan serta data keterlibatan
siswa
7. Siswa menunjukkan keterampilan
abad ke-21 pada aspek berpikir kritis dan pemecahan masalah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa menunjukkan budaya berpikir
kritis dan pemecahan masalah secara konsisten dan sistematis yang ditunjukkan
melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun tulisan.
3. Siswa menunjukkan keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun tulisan.
2. Siswa menunjukkan keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun tulisan yang dilakukan
secara terbatas.
1. Siswa menunjukkan keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa secara lisan.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Portofolio/tugas dalam proses
pembelajaran dan nilai yang diperoleh siswa
2. Laporan pelaksanaan kegiatan yang
terkait keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mencakup data
partisipasi siswa, data karya dan prestasi siswa, dan dokumentasi kegiatan.
8. Siswa menunjukkan keterampilan
abad ke-21 pada aspek kreativitas dan inovasi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa menunjukkan budaya kreatif
dan inovatif secara konsisten yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan
hasil karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui
kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di dalam dan di luar
sekolah/madrasah.
3. Siswa menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil
karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui
kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
2. Siswa menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil
karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui
kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di dalam sekolah/madrasah.
1. Siswa menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil
karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya dalam
pembelajaran di kelas.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Portofolio/tugas dalam proses
pembelajaran dan nilai yang diperoleh siswa
2. Laporan pelaksanaan kegiatan yang
terkait keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mencakup data
partisipasi siswa, data karya dan prestasi siswa, dan dokumentasi kegiatan.
9. Siswa menunjukkan kemampuan
mengekspresikan diri dan berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa berpartisipasi dan
berprestasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat yang
dibuktikan dengan perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
3. Siswa berpartisipasi dan
berprestasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat yang
dibuktikan dengan perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal.
2. Siswa berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat di tingkat lokal.
1. Siswa berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Laporan tentang partisipasi siswa
dalam kegiatan lomba yang terkait dengan pengembangan minat dan bakat
Laporan tentang prestasi/penghargaan dalam kegiatan
pengembangan minat dan bakat
10. Siswa menunjukkan peningkatan
prestasi akademik.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Siswa memiliki rata-rata nilai
ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang meningkat secara konsisten
dalam 3 (tiga) tahun terakhir dan berdampak pada persepsi positif masyarakat
terhadap sekolah/madrasah.
3. Siswa memiliki rata-rata nilai
ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang meningkat dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
2. Siswa memiliki rata-rata nilai
ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang fluktuatif (naik-turun) dalam
3 (tiga) tahun terakhir.
1. Siswa memiliki rata-rata nilai
ujian sekolah/madrasah dan rapor kelas akhir yang tidak meningkat dalam 3
(tiga) tahun terakhir.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Data nilai ujian sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga) tahun terakhir
2. Leger nilai kelas akhir dalam 3
(tiga) tahun terakhir
11. Pemangku kepentingan
(stakeholders) puas terhadap mutu lulusan sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Pemangku kepentingan menyatakan
sangat puas terhadap mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
3. Pemangku kepentingan menyatakan
puas terhadap mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan, dan
keterampilan mereka.
2. Pemangku kepentingan menyatakan
kurang puas terhadap mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
1. Pemangku kepentingan menyatakan
tidak puas terhadap mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Laporan hasil tracer study
tentang kepuasan pemangku kepentingan
PROSES PEMBELAJARAN
12. Proses pembelajaran berlangsung
secara efektif dengan melibatkan seluruh siswa sehingga terjadi proses
pembelajaran secara aktif serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sesuai tujuan pembelajaran pada satuan pendidikan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Dalam proses pembelajaran siswa
diberi kesempatan untuk belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi,
praktik, atau menggunakan media), melibatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi, dilaksanakan melalui pengalaman yang konkret, dan menyajikan materi yang
lebih bermakna bagi kehidupan siswa serta berdampak pada pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari.
3. Dalam proses pembelajaran siswa
diberi kesempatan untuk belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi,
praktik, atau menggunakan media), dilaksanakan melalui pengalaman yang konkret,
dan menyajikan materi yang lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
2. Dalam proses pembelajaran siswa
diberi kesempatan untuk belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi,
praktik, atau menggunakan media).
1. Dalam pembelajaran guru lebih
banyak menjelaskan dan siswa memperhatikan serta mengerjakan tugas yang
diberikan saja.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Rencana Pembelajaran Pembelajaran
(RPP) [Telaah RPP dilakukan ketika asesor melakukan observasi]
Lembar Praktikum/Lembar Praktik/Lembar Kerja Siswa
13. Penilaian proses dan hasil
belajar digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan dilaksanakan secara
sistemis.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar dengan menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara sistemis dan berkesinambungan yang
berdampak pada perbaikan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
3. Guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar dengan menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara berkesinambungan.
2. Guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar sesuai tujuan pembelajaran namun belum digunakan untuk
perbaikan pembelajaran.
1. Guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar tanpa memperhatikan tujuan pembelajaran.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Rencana pembelajaran (RPP)
2. Kisi-kisi soal dan instrumen
penilaian [Cermati untuk beberapa jenis penilaian seperti ujian formatif,
sumatif]
3. Catatan Hasil Penilaian [Cermati
untuk beberapa jenis penilaian seperti hasil penilaian harian, mingguan,
bulanan, hasil penilaian tugas, ujian formatif, sumatif dll]
14. Program remedial dan/atau
pengayaan diberikan kepada siswa yang memerlukan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru melaksanakan program
remedial dan/atau pengayaan (sesuai kebutuhan) secara sistematis, terstruktur,
dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
3. Guru melaksanakan program
remedial dan/atau pengayaan (sesuai kebutuhan) secara sistematis dan
terstruktur dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
2. Guru melaksanakan program
remedial atau pengayaan (sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa secara terbatas pada beberapa mata pelajaran.
1. Guru melaksanakan program
remedial atau pengayaan terbatas pada pemberian tes dan/atau pekerjaan rumah
(PR).
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Catatan/Daftar Penilaian dan
Hasil Analisis Pencapaian Kompetensi
2. Dokumen Program Pelaksanaan
Remedial/ Pengayaan
15. Siswa berpartisipasi aktif dalam
belajar dan suasana pembelajaran di kelas menyenangkan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Suasana pembelajaran di kelas
yang dinamis dengan adanya interaksi antarsiswa, interaksi siswa dengan guru,
siswa yang antusias dalam belajar dan suasana kelas yang menyenangkan dan
menarik yang berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Suasana pembelajaran di kelas
yang dinamis dengan adanya interaksi antarsiswa, interaksi siswa dengan guru,
siswa yang antusias dalam belajar dan suasana kelas yang menyenangkan dan
menarik.
2. Suasana kelas tertib dan terlihat
ada interaksi timbal balik antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
1. Suasana kelas tertib walaupun
penyampaian materi berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
16. Guru melakukan pembiasaan
literasi membaca dan menulis.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru melakukan pembiasaan
literasi membaca dan menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas, (2) menghasilkan
karya-karya literasi seperti majalah dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya,
dan (3) terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat.
3. Guru melakukan pembiasaan
literasi membaca dan menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas (2) menghasilkan
karya-karya literasi seperti majalah dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
2. Guru melakukan pembiasaan
membaca, menulis, berkomunikasi, berlatih, atau berkarya tetapi belum berdampak
pada kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.
1. Guru belum secara terprogram
melakukan pembiasaan membaca, menulis, berkomunikasi, berlatih, atau berkarya.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Program literasi sekolah/madrasah
2. Dokumen program sekolah/madrasah
yang terkait dengan pelaksanaan literasi membaca dan menulis.
3. Dokumen publikasi dan lomba karya
Literasi siswa
17. Guru menciptakan suasana belajar
yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk
belajar.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru mengimplementasikan prosedur
pembelajaran yang melibatkan siswa dengan memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa dengan
membangun hubungan baik antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling
menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
3. Guru mengimplementasikan prosedur
pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan
secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik
antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai
sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
2. Guru belum secara optimal
mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang memperhatikan keamanan,
kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar
siswa.
1. Guru tidak mengimplementasikan
prosedur pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat diakses siswa dalam belajar.
18. Sarana dan prasarana yang
tersedia di sekolah/madrasah dimanfaatkan dengan optimal dalam proses pembelajaran.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Proses pembelajaran memanfaatkan
sarana dan prasarana yang ada di dalam dan di luar sekolah/madrasah baik yang
tersedia maupun kreasi guru/siswa sebagai media dan sumber belajar yang
berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
3. Proses pembelajaran memanfaatkan
sarana dan prasarana yang ada di dalam dan di luar sekolah/madrasah yang
berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
2. Proses pembelajaran memanfaatkan
sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar yang terbatas, baik
jumlah maupun jenisnya sehingga belum berdampak terhadap mutu proses
pembelajaran.
1. Proses pembelajaran belum
semuanya memanfaatkan sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) [Cermati tentang penggunaan sarana dan prasarana sebagai media dan sumber
belajar]
2. Daftar Inventaris Media/Sumber
belajar
MUTU GURU
19. Guru menyusun perencanaan
pembelajaran aktif, kreatif, dan inovatif dengan mengoptimalkan lingkungan dan
memanfaatkan TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru mampu: (1) menyusun RPP yang
memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan seperti: merancang penelitian sederhana, melakukan tugas proyek
tertentu berdasarkan ide-ide siswa sendiri dan mengoptimalkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar serta memanfaatkan TIK atau cara lain yang
sesuai dengan konteksnya, (2) menjelaskan tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya
dengan memperhatikan hasil refleksi/evaluasi proses pembelajaran sebelumnya.
3. Guru mampu: (1) menyusun RPP yang
memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, yang dapat dilihat dari aktivitas KBM yang menempatkan siswa
sebagai subyek dalam kegiatan pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, (2) menjelaskan tahapan penyusunan RPP yang
dibuat berdasarkan ketentuan yang berlaku.
2. Guru: (1) mampu menyusun RPP yang
memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang dapat
dilihat dari aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menempatkan siswa
sebagai subyek dalam kegiatan pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam
menjelaskan tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya.
1. Guru menyusun RPP yang belum
memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
20. Guru melakukan evaluasi diri,
refleksi dan pengembangan kompetensi untuk perbaikan kinerja secara berkala.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru melakukan evaluasi dan
refleksi diri melalui berbagai kegiatan seperti observasi kelas dan pemberian
kuesioner tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau video, dan
hasilnya didiskusikan serta diseminasikan ke teman sejawat yang difasilitasi
sekolah untuk perbaikan kinerja secara berkelanjutan yang terlihat pada
perbaikan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
3. Guru melakukan perbaikan kinerja
khususnya pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara berkelanjutan
setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri dengan membuat jurnal reflektif
dan catatan harian.
2. Guru sudah melakukan refleksi dan
evaluasi diri untuk perbaikan kinerja dengan membuat catatan mengajar.
1. Guru tidak melakukan atau masih
memerlukan bantuan dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Form/instrumen penilaian kinerja
guru oleh siswa
21. Guru melakukan pengembangan
profesi berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
wawasan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru melakukan pengembangan
profesi berkelanjutan atas inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa yang dilakukan melalui
beragam bentuk kegiatan belajar melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP
atau sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi ilmiah,
karya inovatif dan membagikan praktik baik kepada orang lain di dalam dan di
luar sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tulisan melalui berbagai media.
3. Guru melakukan pengembangan
profesi berkelanjutan atas inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa yang dilakukan melalui
beragam bentuk kegiatan belajar melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP
atau sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi ilmiah,
karya inovatif dan membagikan praktik baik kepada teman sejawat di
sekolah/madrasah.
2. Guru melakukan pengembangan
profesi berkelanjutan atas anjuran/himbauan yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa yang dilakukan melalui
beragam bentuk kegiatan belajar melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP
atau sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi ilmiah,
karya inovatif.
1. Guru melakukan pengembangan
profesi berdasar inisiatif sekolah/madrasah yang hasilnya belum berdampak
terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa dalam bentuk
kegiatan yang masih terbatas dan hasilnya belum dibagikan kepada orang lain.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Dokumen kegiatan pengembangan
profesi guru
2. Dokumen kegiatan
sharing/desiminasi hasil pengembangan profesi guru
22. Guru mengembangkan strategi,
model, metode, dan teknik pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru mengembangkan/memodifikasi
strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif yang
dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif dan menyenangkan sesuai
dengan tujuan pembelajaran serta menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat
diduplikasi oleh orang lain.
3. Guru mengembangkan/memodifikasi
strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif dan menyenangkan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru mengembangkan/memodifikasi
strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat mendorong
siswa belajar secara aktif, dan menyenangkan tanpa adanya kaitan langsung
dengan tujuan pembelajaran.
1. Guru mengembangkan/memodifikasi
strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak mendorong
tercapainya tujuan pembelajaran.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Rencana pembelajaran (RPP)
MANAJEMEN SEKOLAH/MADRASAH
23. Sekolah/madrasah mengembangkan,
menyosialisasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah mengembangkan,
menyosialisasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
yang melibatkan pemangku kepentingan dan hasil evaluasi dipergunakan untuk
perbaikan dan peningkatan mutu sekolah/madrasah secara berkelanjutan.
3. Sekolah/madrasah mengembangkan,
menyosialisasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
yang melibatkan pemangku kepentingan serta menjadikannya sebagai dasar/acuan
dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
2. Sekolah/madrasah mengembangkan,
menyosialisasikan dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan sebagai
dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
1. Sekolah/madrasah mengembangkan,
menyosialisasikan tetapi belum mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan serta
belum menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan
rencana kerja sekolah/madrasah.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Dokumen rapat penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/Pengembangan S/M
2. Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M)
- 2 periode
3. Dokumen sosialisasi visi, misi
4. Laporan kegiatan pelaksanaan
program
5 Dokumen hasil evaluasi tahunan
pencapaian visi, misi, tujuan, dan rencana sekolah
6 Dokumen rekomendasi dari hasil
evaluasi (notulen rapat)
24. Kepala sekolah/madrasah
menunjukkan kompetensi supervisi akademik untuk membantu guru mewujudkan
pembelajaran yang bermutu.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Kepala sekolah/madrasah
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan dan berdampak signifikan
terhadap peningkatan kinerja guru serta pembelajaran yang bermutu.
3. Kepala sekolah/madrasah
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan.
2. Kepala sekolah/madrasah melakukan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut atas hasil supervisi
akademik kepada guru namun belum dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.
1. Kepala sekolah/madrasah
merencanakan dan melaksanakan supervisi akademik namun tidak melakukan tindak
lanjut.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Program/rencana pelaksanaan
supervisi dan SK penugasan supervisor
2. Dokumen hasil supervisi tiga
tahun terakhir
3. Dokumen dalam bentuk jadwal
pelaksanaan supervisi sekurang-kurangnya empat tahun terakhir
25. Kepala sekolah/madrasah secara
konsisten, partisipatif, kolaboratif, transformatif dan efektif memimpin guru,
tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif
dalam usaha pengembangan kegiatan/program sekolah/madrasah dalam rangka
mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Kepala sekolah/madrasah memimpin
guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya melibatkan
warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan berdampak nyata pada
pengembangan sekolah/madrasah.
3. Kepala sekolah/madrasah memimpin
guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya melibatkan
warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif.
2. Kepala sekolah/madrasah memimpin
guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya melibatkan
warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya, namun tidak
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
1. Kepala sekolah/madrasah memimpin
guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang dalam penyusunannya tidak
melibatkan warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Rencana Kerja Sekolah/Madrasah
(RKS/M) - 2 periode
2. Dokumen rapat penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/Pengembangan S/M
3. Laporan kegiatan pelaksanaan
program
26. Sekolah/madrasah membangun
komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah (siswa, guru, kepala
sekolah/madrasah, tenaga kependidikan), orang tua, dan masyarakat untuk
mewujudkan keharmonisan internal dan eksternal sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah menunjukkan
komunikasi dan interaksi antara siswa, guru dan warga sekolah/madrasah, orang
tua dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak pada terciptanya
budaya kerja sama yang kuat.
3. Sekolah/madrasah menunjukkan
komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah, orang tua dan
masyarakat sekitar secara harmonis.
2. Sekolah/madrasah menunjukkan
komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah, dan orang tua secara
harmonis.
1. Sekolah/madrasah belum
menunjukkan komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah, dan orang
tua secara harmonis.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Dokumen kerja sama
sekolah/madrasah dengan orang tua siswa dengan masyarakat sekitar (dokumen
rapat, foto, video, dll)
27. Sekolah/madrasah melakukan
pembiasaan; aman, tertib, bersih, indah, dan nyaman untuk menciptakan
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/Madrasah menunjukkan
suasana aman, tertib, bersih, indah, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah
untuk menciptakan lingkungan sekolah madrasah yang kondusif dan berdampak pada
persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
3. Sekolah/Madrasah menunjukkan
suasana aman, tertib, bersih, indah, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah
untuk menciptakan lingkungan sekolah madrasah yang kondusif.
2. Sekolah/Madrasah menerapkan
pembiasaan secara konsisten hidup aman, tertib, bersih, indah, dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah madrasah yang
kondusif.
1. Sekolah/Madrasah menerapkan
pembiasaan hidup aman, tertib, bersih, indah, atau nyaman bagi seluruh warga
sekolah.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Dokumen pelaksanaan kegiatan
kebersihan sekolah/madrasah, misalnya dokumen pembagian tugas di bidang
kebersihan, jadwal kebersihan, dokumentasi kegiatan
28. Sekolah/madrasah melibatkan
orang tua siswa, masyarakat dari berbagai kalangan dalam perencanaan dan
pelaksanaan program dan kegiatan sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Manajemen dan komite
sekolah/madrasah merupakan partner setara, yang terlihat pada kepedulian dan
pemahaman komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah dan tantangan yang
sedang dihadapi sekolah/madrasah dan menjadikannya sebagai tantangan bersama.
Pertemuan komite dengan manajemen sekolah/madrasah dapat terjadi sewaktu-waktu
atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program sekolah/madrasah
terjadi atas inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta berdampak
pada persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
3. Manajemen dan komite
sekolah/madrasah merupakan partner setara, yang terlihat pada kepedulian dan
pemahaman komite sekolah terhadap kondisi, masalah dan tantangan yang sedang
dihadapi sekolah, dan menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan komite
dengan manajemen sekolah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu
pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite
maupun manajemen sekolah/madrasah.
2. Manajemen sekolah/madrasah
berinisiatif dan memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam
setahun, menjelang awal tahun ajaran. Forum pertemuan komite sekolah/madrasah
dimanfaatkan oleh manajemen sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para
orang tua khususnya terkait dukungan finansial kepada sekolah/madrasah secara
sukarela demi kemajuan sekolah/madrasah dan kepentingan anak didik secara keseluruhan.
1. Manajemen sekolah/madrasah
berinisiatif dalam memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam
setahun, menjelang awal tahun ajaran. Keputusan pertemuan komite
sekolah/madrasah cenderung berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Dokumen rapat penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/Pengembangan S/M
2. Laporan kegiatan penyusunan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sekolah/madrasah
29. Sekolah/madrasah mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif yang berkesinambungan serta berdampak pada
peningkatan prestasi siswa.
3. Sekolah/madrasah mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif yang berkesinambungan.
2. Sekolah/madrasah mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan tanpa melakukan evaluasi secara periodik
dan melibatkan para pemangku kepentingan secara terbatas.
1. Sekolah/madrasah memiliki dokumen
kurikulum tingkat satuan pendidikan, tetapi tidak dikembangkan melalui tahapan
pengembangan yang sistematis/prosedural.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Notula Raker/Pertemuan Penyusunan
Kurikulum Sekolah/Madrasah
2. Program/Panduan Pembelajaran
Sekolah/Madrasah
3. Dokumen Raker/Rapat Evaluasi yang
berisi Rekomendasi Perbaikan hasil Evaluasi
4. Renstra atau Rencana Pengembangan
Kurikulum
5 Buku Leger atau Rekap Nilai
30. Sekolah/madrasah menerapkan
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel
pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi, penilaian
kinerja, kompensasi, dan penghargaan/sanksi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah menerapkan
secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang komprehensif,
efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan,
pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi
yang berdampak terhadap persepsi positif pemangku kepentingan, iklim kerja yang
kondusif, dan peningkatan kinerja.
3. Sekolah/madrasah menerapkan
secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang komprehensif,
efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan,
pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi
yang berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif, dan persepsi positif
pemangku kepentingan.
2. Sekolah/madrasah menerapkan
secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang komprehensif,
efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan,
pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi
yang berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif.
1. Sekolah/madrasah belum menerapkan
secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang komprehensif,
efektif, efisien, dan akuntabel.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Panduan atau SOP Pelaksanaan
Tugas Guru/Tenaga Kependidikan
2. Dokumen Penugasan Guru/Tenaga
Kependidikan
3. Dokumen Penilaian Kinerja
4. Bukti penghargaan/sanksi
31. Sekolah/madrasah melaksanakan
pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik untuk mendukung proses
pembelajaran yang berkualitas.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah mengelola sarana
dan prasarana secara konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan prosedur
penggunaan dan pemeliharaan yang hasilnya terlihat pada sarana dan prasarana
yang berkondisi baik, bersih, rapi, aman, nyaman, dan mudah diakses sehingga
berdampak positif terhadap proses pembelajaran yang efektif.
3. Sekolah/madrasah mengelola sarana
dan prasarana secara konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga sekolah
dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan pemeliharaan sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung aman dan nyaman dengan sarana dan prasarana yang
mudah diakses.
2. Sekolah/madrasah belum mengelola
sarana dan prasarana secara konsisten dan efisien dalam pelaksanaan prosedur
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
1. Sekolah/madrasah belum mengelola
sarana dan prasarana karena tidak memiliki sistem dan prosedur pengelolaan
sarana dan prasarana.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Panduan/ SOP Pengelolaan sarpras
32. Sekolah/madrasah mengelola
anggaran pendapatan dan belanja secara transparan dan akuntabel sesuai
perencanaan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah menyusun
perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah berdasarkan
evaluasi diri sekolah/madrasah dengan melibatkan komite sekolah/madrasah.
Realisasi penggunaan anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara periodik dengan prinsip
transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan ke
pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar sekolah. Laporan akhir
keuangan diaudit secara internal atau eksternal dengan hasil baik.
3. Sekolah/madrasah menyusun
perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah berdasarkan
evaluasi diri sekolah/madrasah dengan melibatkan komite sekolah/madrasah.
Realisasi penggunaan anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara transparan dan akuntabel
berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan
baik di dalam maupun di luar sekolah.
2. Sekolah/madrasah menyusun
perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah dengan melibatkan
komite sekolah/madrasah. Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak
pemberi dana dan kalangan internal sekolah/madrasah.
1. Sekolah/madrasah menyusun
perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah. Laporan keuangan
disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana dan kalangan internal
sekolah/madrasah
Dokumen yang dibutuhkan:
1. RAPBS
2. EDS/M
3. Dokumen rapat penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/Pengembangan S/M
4. Laporan kegiatan pelaksanaan dan
pengawasan program sekolah/madrasah
5 Dokumen Audit Pelaksanaan
Anggaran/RAPBS
33. Sekolah/madrasah
menyelenggarakan pembinaan kegiatan kesiswaan untuk mengembangkan minat dan
bakat siswa.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai kompetisi
serta mendapatkan dukungan fasilitas dari sekolah/madrasah, orang tua dan
masyarakat yang menghasilkan berbagai prestasi.
3. Sekolah/madrasah menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler, dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai kompetisi
serta mendapatkan dukungan fasilitas dari sekolah/madrasah yang menghasilkan
berbagai prestasi.
2. Sekolah/madrasah menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai kompetisi
serta mendapatkan dukungan fasilitas dari sekolah/madrasah.
1. Sekolah/madrasah menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler, tetapi tidak diikutsertakan dalam berbagai kompetisi.
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Dokumen program/kegiatan
ekstrakurikuler
2. Surat tugas pembina dan tim
lomba/kompetisi
3. Bukti Prestasi (Piagam dan/atau
Piala)
34. Sekolah/madrasah memberikan
layanan bimbingan dan konseling siswa dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/madrasah memberikan
layanan bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut dan karir untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi secara berkelanjutan dengan dukungan SDM yang berkualitas..
3. Sekolah/madrasah berusaha
memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial,
akademik, pendidikan lanjut dan/atau karier yang diselenggarakan secara
berkelanjutan dengan dukungan SDM terbatas..
2. Sekolah/madrasah berusaha
memberikan layanan bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua aspek
(bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut dan karir).Dukungan sumber
daya belum sesuai dengan kebutuhan..
1. Layanan/bimbingan dan konseling
dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut dan karir siswa belum
menjadi komitmen sekolah serta tidak didukung oleh sumber daya sesuai bidang
keahliannya.
Dokumen yang dibutuhkan:
-
Dokumen rencana layanan BK bidang
pribadi
-
Dokumen rencana layanan BK bidang
sosial
-
Dokumen rencana layanan BK bidang
akademik
-
Dokumen rencana layanan BK bidang
pendidikan lanjut dan/atau karier
35. Sekolah/madrasah melaksanakan
Penjaminan Mutu Internal Sekolah/Madrasah setiap tahun terkait pencapaian
standar nasional pendidikan, yang meliputi kegiatan: pelaksanaan evaluasi diri
sekolah/madrasah (EDS/M), penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) yang merujuk pada peta mutu.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Sekolah/Madrasah menyusun RKA-S/M
dengan merujuk peta mutu dan hasil EDS/M, melakukan evaluasi pelaksanaan
program dalam RKA-S/M, menyusun rencana perbaikan RKA-S/M tahun berikutnya, dan
melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan.
3. Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M
dengan merujuk peta mutu dan hasil EDS/M, serta melakukan evaluasi pelaksanaan
program dalam RKA-S/M.
2. Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M
dengan merujuk peta mutu dan hasil EDS/M.
1. Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M
tanpa memperhatikan peta mutu dan hasil
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Dokumen evaluasi diri
sekolah/madrasah
2. Dokumen RKA-S/M dan dokumen EDS/M
BUTIR KEKHUSUSAN
1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran tematik terpadu
LEVEL CAPAIAN KINERJA
4. Guru mampu mengembangkan
perangkat pembelajaran tematik terpadu yang menunjukkan adanya keterkaitan
kompetensi dasar dan indikator dari beberapa mata pelajaran untuk setiap tema
yang didukung oleh pemilihan strategi pembelajaran yang relevan, penggunaan
media yang tepat, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan penilaian
autentik agar pembelajaran mencapai keterampilan siswa berfikir tingkat tinggi
(HOTS) yang dilakukan secara konsisten dan sistematis.
3. Guru mampu mengembangkan
perangkat pembelajaran tematik terpadu yang menunjukkan adanya keterkaitan
kompetensi dasar dan indikator dari beberapa mata pelajaran untuk setiap tema
yang didukung oleh pemilihan strategi pembelajaran yang relevan, penggunaan
media yang tepat, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan penilaian
autentik agar pembelajaran mencapai keterampilan siswa berfikir tingkat tinggi
(HOTS)
2. Guru mampu mengembangkan
perangkat pembelajaran tematik terpadu yang menunjukkan adanya keterkaitan
kompetensi dasar dan indikator dari beberapa mata pelajaran untuk setiap tema
yang didukung oleh pemilihan strategi pembelajaran yang relevan, penggunaan
media yang tepat, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan penilaian
autentik.
1. Guru mengembangkan perangkat
pembelajaran tematik terpadu berdasarkan materi pada buku guru yang disiapkan
Kemendikbud .
Dokumen yang dibutuhkan:
1. Pemetaan KI-KD, Silabus, RPP,
Penilaian Autentik, Penggunaan IT, Dokumen pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar, baik yang ada di dalam maupun di luar sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar